Selasa, 19 November 2019

proses komunikasi pada jaringan telephone seluler dan kabel

Sejarah Perkembangan Jaringan Telepon

    Dahulu, sebelum teknologi telepon ditemukan, manusia menggunakan surat dan telegraf.
Karena pengiriman surat membutuhkan waktu yang lebih lama, sebagian besar orang beralih ke telegraf. Hal ini membuat kantor – kantor telegraf sibuk pada pertengahan tahun 1800 – an.
Telegraf adalah alat untuk mengirim dan menerima pesan menggunakan kode morse sebagai kode komunikasi.
Penyampaian pesan dengan telegraf akan cenderung lebih cepat dibandung menggunakan surat. Manusia semakin berusaha keras agar menyempunakan teknologi komunikasi ini. Percobaan banyak dilakukan oleh peneliti, termasuk Alexander Graham Bell.
 Pada tahun 1865, Bell memulai penelitiannya dengan mengukur tinggi dan rendah suatu nada dan getaran bunyi.
Dari penlitian yang ia lakukan, ia terdorong untuk meneliti lebih jauh tetang bunyi yang bisa dikirim secara elektronik melalui telegraf. Pada tahun 1875, Bell bersama asistennya yaitu Thomas Watson mengajukan hak paten dari alat ciptaannya.
Pada tahun 1876, percobaan pertama dilakukan sekaligus mengenalkan telepon pada orang banya. Uji telepon pertama kali mampu menjangkau jarak 8 mil.
Percobaan terus dilakukan untuk menyempurnakan teknologi tersebut. Higga pada tahun 1915, pertama kalianya Bell melakukan telepon lintas beua dari New York ke San Fransisco.
Sejak saat itu hingga sekrang, proses komunikasi pada jaringan telepon semakin canggih dan dapat dinikmati oleh semua orang baik lintas samudra dan juga benua.
Telepon mobile awalnya digunakan sebagai alat bantu perang untuk meningkatkan kualitas radar dan melakukan bidikan tembakan. Setelah perang selesai, barulah dipasang ratusan telepon pada tahun 1940.
Teknologi ini semakin dikembangkan oleh perusahaan teknologi AT&T. Bahkan AT&T menjadi laboratorium dengan sistem terbaik didunia. Teknologi jarigan telepon semakin didukung dengan munculnya komputer dan internet dan pengiriman pesan bergeser menjadi pengiriman data.

Cara Kerja Jaringan Telepon sebagai Alat Komunikasi

Telepon adalah salah satu alat komunkasi yang bekerja untuk menyampaikan pesan suara melalui arus listrik.
Telepon menggunakan transmisi sinyal listrik untuk bisa beroperasi sehingga dapat berkomunikasi dengan pengguna telepon lain.
Pada umumnya, cara kerja jaringan telekomunikasi dengan mengubah suara menjadi sinyal komunikasi melalui perangkat telekomunkasi.
Pada dasarnya jaringan telepon dibagi menjadi dua yaitu jaringan tetap dan jaringan bergerak. Jaringan tetap biasanya menggunakan kabel seperti pada telepon rumah ataupun telepon kantor.
Telepon bergerak tidak menggunakan kabel seperti telepon seluler, radio, dll. Kedua jaringan membantu manusia dalam berkomunikasi.
1.Telephon kabel






Proses komunkasi telepon kabel memanfaatkan sistem wireline. Wireline sendiri merupakan media transmisi dengan perantara kabel untuk menghubungkan antara pengirim dengan penerima.
Penggunaan wireline biasanya karena alasan jarak dekat, namun bisa juga jarak jauh seperti pesawat telepon.
Jaringan dengan kabel terdiri dari LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), WAN (Wide Are Network), dan internet.
Berikut adalah cara kerja telepon kabel:
  1. Suatu alat yang disebut microphone akan menerima suara dari pengirim
  2. Gelombang suara yang diterima microphone diubah menjadi sinyal listrik yang kemudian oleh perangkat telepon disalurkan
  3. Sinyal disalurkan ke pusat telekomunikasi melalui kabel
  4. Pusat telekomunikasi meneruskan sinyal tersebut kepada penerima
  5. Sinyal yang sampai kepada penerima diubah menjadi gelombang suara oleh speaker
2. Telepon Nirkabel atau Telepon Seluler



Telepon seluler merupakan alat komunikasi yang kerjanya menyerupai telepon konvensional menggunakan kabel seperti diatas namun dapat dibawa kemana – mana, makanya istilahnya mobile.
Ide tercetusnya telepon genggam pertama kali diutarakan oleh Coooper yang meruakan salah satu tim divisi motorolla yang ingin ada sebuah alat komunikasi yang mudah dibawa secara fleksibel untuk bepergian. Pertama kalinya telepon genggam dibuat beratnya masih 2 kilogram.
Dan harganya pada tahun 1983 adalah sekitar 36 juta rupiah.  Berbagai tantangan dihadapi oleh cooper dan tim.
Keberadaan telepon seluler atau ponsel tak luput dari jasa Amos Joel Jr yang merupakan pakar dalam bidang switching. Berkatnya penggunaan ponsel menjadi nyaman.
Telepon seluler tidak menggunakan sistem wireline, namun menggunakna sistem wireless. Sistem wireless adalah jaringan nirkabel dimana cara kerjanya tanpa menggunakna kabel untuk berkomunikasi dengan pengguna yang lain.Antara pegirim dan peneria harus tercakup dalam Base Transceiver Station (BTS) yang memfasilitasi antar pengguna telepon seluler secara wireless.
Berikut adalah cara kerja telepon seluler:
  1. Microphone menerima suara dari pengirim
  2. Gelombang suara yang ditangkap microphone diubah menjadi sinyal listrik yang kemudian dipancarkan ke BTS terdekat oleh ponsel.
  3. BTS menerima sinyal tersebut untuk diteruskan ke pusat telekomunikasi
  4. Pusat telekomunikasi meneruskan sinyal ke BTS terdekat untuk diterukan kepada penerima
  5. Sinyal yang sampai pada penerima diubah menjadi geombang suara oleh speaker
Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses komunikasi pada jaringan telepon dengan kabel dan nirkabel memiliki persamaan yaitu sebagai alat komunikasi dan memiliki ringer serta microphone.
Sedangkan perbedaannya adalah telepon seluler tanpa kabel atau wireless dan telepon kabel mamakai sistem wireline.
Jika menggunakan telepon seluler harus memakain simcard sedangkan telepon kabel tanpa sim card. Jaringan telepon bekerja menggunakan transmisi sinyal listrik sehingga dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar